Pages

Sabtu, 29 September 2012

Lembar Kisahku dan Kamu

Posted by Unknown Sabtu, September 29, 2012, under | No comments




Lembar kisah itu adalah kamu. Ketika anak sungai mengalir dalam tubuhmu yang puisi, lalu seketika jiwaku hanyut dalam riaknya yang gemulai. Seperti ranting pepohonan yang memanggil m
usim, dan jatuh tepat di bawah kakimu. Adakah kau dengar desiran suara yang hinggap di antara helai rambutmu yang tersibak?

Kita adalah anak-anak jaman, yang mengukir kisah di antara hamparan ilalang dan batu sungai. Memeluk musim yang sering memuisikan nafas kita. Lalu, serta merta menjadi warna yang mengantarkan senyum pada bibir polos yang merona.

Lembar kenang adalah aku, yang selalu menyapa wajahmu dalam bahasa rindu. Memahatnya di antara puisimu yang teduh, hingga sering aku merasa enggan untuk kembali pulang. Dan, diam-diam aku berdialog pada cercau burung yang selalu mengisahkan kabarmu, sering kutemukan jejakmu yang samar di sana memanggilku lirih dalam balutan waktu. Lantas, aku kembali tergugu. Ternyata aku memang rindu. Pada wajahmu yang purnama dan senyummu seteduh telaga.

Lembar harap adalah kau dan aku. Yang tak pernah putus jika kelak hantaman badai menerpa, mungkin juga puluhan kerikil yang memasang jebak. Dan seperti kita adanya, selalu menamakan itu sebagai peristiwa hidup. Dimana lembar demi lembar adalah cerita. Sepenuhnya tentang kita.

Pernahkah kau tahu, tentang rasa, tentang bahasa, tentang sikap, tentang isyarat, tentang sinyal-sinyal yang keluar sebagai tanda dariku?

Pernahkah kau merasakan ada sepotong harapan dan setetes kerinduan?
pernahkah kau perhatikan ada raut muka mengintai, meluber dengan perasaan
suara-suara yang terpenjara, tersekat di rongga dada
bersembunyi di balik ketidakberanian, menyimpan sebuah perhatian yang mungkin tak kamu sadari dan rasakan

Aku mau menjaga rasa gejolak hati ini sampai kau tahu dan menyadari
aku wanita yang tak pandai bicara
kuhanya mampu ungkapkan rasa lewat patahan aksara sulaman kata
lewat kalimat kuungkap semua yang ingin kuungkap
berharap kau mengerti, merasa apa yang aku rasakan

Andai saja kau tahu tentang rasa hatiku yang lebur hancur berkeping di masalalu?

Rahasia si Untung

Posted by Unknown Sabtu, September 29, 2012, under | No comments



Kita semua pasti kenal tokoh si Untung di komik Donal Bebek. Berlawanan dengan Donal yang selalu sial. Si Untung ini dikisahkan untung terus. Ada saja keberuntungan yang
selalu menghampiri tokoh bebek yang di Amerika bernama asli Gladstone ini. Betapa enaknya hidup si Untung. Pemalas, tidak pernah bekerja, tapi selalu lebih untung dari Donal. Jika Untung dan Donal berjalan bersama, yang tiba-tiba menemukan sekeping uang di jalan, pastilah itu si Untung. Jika Anda juga ingin selalu beruntung seperti si Untung, dont worry, ternyata beruntung itu ada ilmunya.

Professor Richard Wiseman dari University of Hertfordshire Inggris, mencoba meneliti hal-hal yang membedakan orang-orang beruntung dengan yang sial. Wiseman merekrut sekelompok orang yang merasa hidupnya selalu untung, dan sekelompok lain yang hidupnya selalu sial. Memang kesannya seperti main-main, bagaimana mungkin keberuntungan bisa diteliti. Namun ternyata memang orang yang beruntung bertindak berbeda dengan mereka yang sial.

Misalnya, dalam salah satu penelitian the Luck Project ini, Wiseman memberikan tugas untuk menghitung berapa jumlah foto dalam koran yang dibagikan kepada dua kelompok tadi. Orang-orangn dari kelompok sial memerlukan waktu rata-rata dua menit untuk menyelesaikan tugas ini. Sementara mereka dari kelompok si Untung hanya perlu beberapa detik saja! Lho kok bisa?

Ya, karena sebelumnya pada halaman ke dua Wiseman telah meletakkan tulisan yang tidak kecil berbunyi “berhenti menghitung sekarang! Ada 43 gambar di koran ini”. Kelompok sial melewatkan tulisan ini ketika asyik menghitung gambar. Bahkan, lebih iseng lagi, di tengah-tengah koran, Wiseman menaruh pesan lain yang bunyinya: “Berhenti menghitung sekarang dan bilang ke peneliti Anda menemukan ini, dan menangkan $250!” Lagi-lagi kelompok sial melewatkan pesan tadi! Memang benar-benar sial.

Singkatnya, dari penelitian yang diklaimnya “scientific” ini, Wiseman menemukan 4 faktor yang membedakan mereka yang beruntung dari yang sial:

1. Sikap terhadap peluang.

Orang beruntung ternyata memang lebih terbuka terhadap peluang. Mereka lebih peka terhadap adanya peluang, pandai menciptakan peluang, dan bertindak ketika peluang datang. Bagaimana hal ini dimungkinkan?

Ternyata orang-orang yg beruntung memiliki sikap yang lebih rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru. Mereka lebih terbuka terhadap interaksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan sosial baru. Orang yang sial lebih tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan- kemungkinan baru.

Sebagai contoh, ketika Barnett Helzberg seorang pemilik toko permata di New York hendak menjual toko permata nya, tanpa disengaja sewaktu berjalan di depan Plaza Hotel, dia mendengar seorang wanita memanggil pria di sebelahnya: “Mr. Buffet!” Hanya kejadian sekilas yang mungkin akan dilewatkan kebanyakan orang yang kurang beruntung. Tapi Helzber berpikir lain. Ia berpikir jika pria di sebelahnya ternyata adalah Warren Buffet, salah seorang investor terbesar di Amerika, maka dia berpeluang menawarkan jaringan toko permatanya. Maka Helzberg segera menyapa pria di sebelahnya, dan betul ternyata dia adalah Warren Buffet. Perkenalan pun terjadi dan Helzberg yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal Warren Buffet, berhasil menawarkan bisnisnya secara langsung kepada Buffet, face to face. Setahun kemudian Buffet setuju membeli jaringan toko permata milik Helzberg. Betul-betul beruntung.

2. Menggunakan intuisi dalam membuat keputusan.

Orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan intuisi daripada logika. Keputusan-keputusan penting yang dilakukan oleh orang beruntung ternyata sebagian besar dilakukan atas dasar bisikan “hati nurani” (intuisi) daripada hasil otak-atik angka yang canggih. Angka-angka akan sangat membantu, tapi final decision umumnya dari “gut feeling”. Yang barangkali sulit bagi orang yang sial adalah, bisikan hati nurani tadi akan sulit kita dengar jika otak kita pusing dengan penalaran yang tak berkesudahan. Makanya orang beruntung umumnya memiliki metoda untuk mempertajam intuisi mereka, misalnya melalui meditasi yang teratur. Pada kondisi mental yang tenang, dan pikiran yang jernih, intuisi akan lebih mudah diakses. Dan makin sering digunakan, intuisi kita juga akan semakin tajam.

Banyak teman saya yang bertanya, “Mendengarkan intuisi” itu bagaimana? Apakah tiba-tiba ada suara yang terdengar menyuruh kita melakukan sesuatu? Wah, kalau pengalaman saya tidak seperti itu. Malah kalau tiba-tiba mendengar suara yg tidak ketahuan sumbernya, bisa-bisa saya jatuh pingsan.

Karena ini subyektif, mungkin saja ada orang yang beneran denger suara.

Tapi kalau pengalaman saya, sesungguhnya intuisi itu sering muncul dalam berbagai bentuk, misalnya:

- Isyarat dari Badan.
Anda pasti sering mengalami. “Gue kok tiba-tiba deg-degan ya, mau dapet rejeki kali”, semacam itu. Badan kita sesungguhnya sering memberi isyarat'isyarattertentu yang harus Anda maknakan. Misalnya Anda kok tiba-tiba meriang kalau mau dapet deal gede, ya, diwaspadai saja kalau tiba-tiba meriang lagi.

- Isyarat dari Perasaan.
Tiba-tiba saja Anda merasakan sesuatu yang lain ketika sedang melihat atau melakukan sesuatu. Ini yang pernah saya alami. Contohnya, waktu saya masih kuliah, saya suka merasa tiba-tiba excited setiap kali melintasi kantor perusahaan tertentu. Beberapa tahun kemudian saya ternyata bekerja di kantor tersebut. Ini masih terjadi untuk beberapa hal lain.

3. Selalu berharap kebaikan akan datang.

Orang yang beruntung ternyata selalu ge-er terhadap kehidupan. Selalu berprasangka baik bahwa kebaikan akan datang kepadanya. Dengan sikap mental yang demikian, mereka lebih tahan terhadap ujian yang menimpa mereka, dan akan lebih positif dalam berinteraksi dengan orang lain. Coba saja Anda lakukan tes sendiri secara sederhana, tanya orang sukses yang Anda kenal, bagaimana prospek bisnis kedepan. Pasti mereka akan menceritakan optimisme dan harapan.

4. Mengubah hal yang buruk menjadi baik.

Orang-orang beruntung sangat pandai menghadapi situasi buruk dan merubahnya menjadi kebaikan. Bagi mereka setiap situasi selalu ada sisi baiknya. Dalam salah satu tes nya Prof Wiseman meminta peserta untuk membayangkan sedang pergi ke bank dan tiba-tiba bank tersebut diserbu kawanan perampok bersenjata. Dan peserta diminta mengutarakan reaksi mereka. Reaksi orang dari kelompok sial umunya adalah: “wah sial bener ada di tengah-tengah perampokan begitu”. Sementara reaksi orang beruntung, misalnya adalah: “Untung saya ada di sana, saya bisa menuliskan pengalaman saya untuk media dan dapet duit”. Apapun situasinya orang yg beruntung pokoknya untung terus.

Mereka dengan cepat mampu beradaptasi dengan situasi buruk dan merubahnya menjadi keberuntungan.

Sekolah Keberuntungan.

Bagi mereka yang kurang beruntung, Prof Wiseman bahkan membuka Luck School.
Latihan yang diberikan Wiseman untuk orang-orang semacam itu adalah dengan membuat “Luck Diary”, buku harian keberuntungan. Setiap hari, peserta harus mencatat hal-hal positif atau keberuntungan yang terjadi.

Mereka dilarang keras menuliskan kesialan mereka. Awalnya mungkin sulit, tapi begitu mereka bisa menuliskan satu keberuntungan, besok-besoknya akan semakin mudah dan semakin banyak keberuntungan yang mereka tuliskan.

Dan ketika mereka melihat beberapa hari kebelakang Lucky Diary mereka, mereka semakin sadar betapa beruntungnya mereka. Dan sesuai prinsip “law of attraction”, semakin mereka memikirkan betapa mereka beruntung, maka semakin banyak lagi lucky events yang datang pada hidup mereka.

Jadi, sesederhana itu rahasia si Untung. Ternyata semua orang juga bisa beruntung. Termasuk terman-teman semua.

Sahabat semua, Siapkah mulai menjadi si Untung?

Ini yang kurasa

Posted by Unknown Sabtu, September 29, 2012, under | No comments



Dalam ketenangan nafasmu, aku tahu ada banyak hal yang kau alami hari ini. Jika kau sudi, berbagilah denganku. Agar aku tahu bagamana rasanya hidup dalam telaga tatapanmu. Kau boleh bercerita tentang aku dan pemikiranku di sini, pemikiran yang seringkali membuatmu terheran. Apapun yang kau lihat, kau rasa, dan kau dengar. Sebab di antara rentetan kisah yang indah, ada kau dan aku di dalamnya. Anggap saja ini rumahmu. Tempat di mana kau merasa lebih nyaman dan teduh ketika perjalananmu mencapai akhir. Biarkan semuanya mengalir melalui jari jemarimu yang menekan keyboard dengan leluasa. Menulis itu seharusnya semudah bernafas, kata temanku. Tak perlu takut untuk menunjukkan sudut pandangmu dalam melihat sebuah peristiwa. Atau cerita yang sering terlintas dalam benakmu. Yang terpenting itu sudut pandang sejujurnya yang kau miliki saat ini.

Ada banyak sisi warna yang sama antara kita, ketika kutemukan kau menari di ujung sudut lirikan mataku saat cahaya senja dan desiran angin menyibak rambutmu hingga terurai seperti tarian gemulai jemarimu. Sisi warna yang terkadang menyimpan romantisme tentang kebebasan dan memiiki. Terlalu rumit kujelaskan dalam kesederhanaan yang kau bawa. Hingga sering aku merasa gagap jika bertemu mata denganmu, berbeda halnya jika dengan orang lain.

Jujur. Mungkin ini yang sering membuatku terhanyut dalam ide-ide yang sering membuatmu tertawa. Ide-ide frontal terkadang miris dalam tulisan. Atau mungkin juga aku memang membutuhkan ini? Agar semua bermuara pada rasa leganya jiwa. Kau sering menyembunyikan setiap senyummu juga tawa manjamu dalam percakapan kita, walau aku tahu sebenarnya kau sedang ingin bermanja dengan waktu kebersamaan kita. Hanya saat itu mungkin kita masih belum dewasa dan memiliki sudut pandang yang berbeda tentang “hal apa yang terbaik bagi diri ini”.

Kita serupa dalam warna hidup walau ada beberapa yang tak sama. Dan tentu saja bersama denganmu menjadikan aku lebih mudah dalam melangkah.
Aku Mencintaimu, 
to my Love Choirul Efendi

Jumat, 28 September 2012

Renungan kehidupan

Posted by Unknown Jumat, September 28, 2012, under | No comments


Jika kita renungkan perjalanan kehidupan yang kita perankan, ibarat menonton sebuah pertunjukan banyak hal yang telah terjadi, banyak kejadian yang kita alami ibarat dalam sebuah mimpi.

Sejenak kita bahagia dalam masa balita merengkuh kasih sayang ayah bunda tercinta. Sejenak pula waktu telah berputar dengan segera, kini kita menjadi seperti sekarang yang terlihat banyak kejadian yang sudah terlewat ada tawa bahagia, sedih pilu dan pelukan hangat.

Jika suatu saat kita dalam sunyi sendiri...
Cobalah kita tanya apa tujuan hidup kita ini?
Sudahkah tercapai cita-cita yang kita cari?
Sudahkah hidup kita cukup berarti?
Dan hendak kemana tujuan akhir diri?

Kehidupan yang singkat kadang melenakan, seakan kita hidup untuk selamanya. Namun ketika kita akan sampai pada akhir kehidupan baru kita menyadari bahwa ternyata hanya sia-sia apa yang selama ini kita lakukan sehingga yang ada hanya penyesalan dalam lara.

Sahabat 
 Kita tak tahu entah sampai kapan batas usia kita masih bertahan
Mumpung masih ada kesempatan marilah selalu berbuat kebajikan
Walau sedikit haruslah kerap dilakukan.

Tak perlu menunggu sang waktu karena setiap detik adalah sangat berharga
Kita tiada akan pernah tahu mungkin saja sesaat kita kan tinggalkan semuanya.

Tips Mempertahankan Semangat

Posted by Unknown Jumat, September 28, 2012, under | No comments




Orang normal tidak akan pernah suka mendengar kelemahannya dibeberkan pada pekerjaan yang telah ia lakukan dengan sepenuh hati. Lalu bagaimana caranya memiliki kekuatan untuk menghad
api kritikan? Harus dengan tenang dong, jangan depresi, apalagi emosi. Mungkin tips-tips berikut ini bermanfaat bagi Sahabat Dunia yang (mungkin) belum berpengalaman menghadapi kritikan yang pedas, tajam, penuh kecaman dan terkadang malah rasanya seperti penuh dengan kebencian. Untuk hal yang terakhir ini bisa terasa demikian karena biasanya kita pasang kacamata kuda dalam memandang apapun di kehidupan kita, tidak mau membuka wawasan kita dan "memaksa" orang lain harus sejalan pikir dengan kita, akibatnya? Ketika menerima kritik maka tindakan kita adalah "mendadak dangdut" dan lebay seketika. Lalu harus bagaimana sikap yang benar dalam menghadapi kritikan, terutama di dunia kepenulisan?


1. Bedakan antara fakta dan opini.
Ketika kamu menyerahkan atau mempublikasikan karyamu di tempat terbuka, kamu sudah memberi pintu akses untuk komentar. Orang lain bisa saja menganggapnya sebagai celah kesempatan untuk mencurahkan kekesalannya pada karyamu (atau pada dirimu pribadi). Tapi ada juga kok pasti, segelintir orang yang benar-benar serius paham pada karyamu dan benar-benar serius terhadap feedback yang diberikannya. Tujuannya? Untuk menjadikan karyamu semakin baik. Belajar mengenali dan menghadapi kritik (bahkan untuk yang sangat sulit kamu terima) adalah salah satu tekhnik lihai bagi kamu yang sedang mengasah ilmu dan berkarya.

2. Lihat semuanya dari jauh.
Obyektivitas lebih jelas, fokus menajam, dan penglihatan jadi 20/20 ketika dua langkah bergerak ke belakang. Bahkan, dalam kritik yang terpedas pun dapat ditemukan mutiara informasi.

3. Mendengarkan.
Kamu pasti nggak sabar dong kepingin segera menyambar komentar-komentar orang dengan petirmu? Tapi cobalah memberi kesempatan pada dirimu untuk lebih tenang. Jangan jadi defensive, itu tidak akan membuat karyamu jadi lebih baik ke depannya.

4. Sarkasme.
Bila memang harus, why not? Tapi jangan dengan emosi tinggi. Sembur balik dengan akrobat kata-kata yang cantik tapi menusuk dalam bungkusan sarkasme. Sarkasme itu bukan arogansi dan nggak harus dalam bentuk caci maki loh..


Itu tips-tips untuk membangun kekuatan awal terhadap kritik. Karena dalam berkarya, cepat atau lambat kamu akan menghadapi kritikan publik. Kritik memang menyakitkan, tapi tidak ada yang personal sepanjang kamu sendiri bisa bijak dan tahu di mana kakimu harus berpijak. Tetaplah berkarya. Yakinkan hatimu bahwa TAK AKAN ADA kritik dari manapun yang bisa membuatmu jadi defensive atau malah bisa sukses menyakiti dimu. Kritik, telah mati di tanganmu. Kamu sendiri yang telah membunuhnya, dengan kebijakanmu, kesabaranmu, dan rasa percaya dirimu.

Akhir kata, jangan cari pujian bila kamu ingin meraih kesuksesan.

Dalam Ingatanku bersama Do'a

Posted by Unknown Jumat, September 28, 2012, under | No comments



Berbisik pada malam ketika pagi hendak menjemput, mengajak jiwaku berbaur di antara kabut dingin, menyeruak memenuhi sukma fajar. Namun enggan itu lebih dulu mendekap dan merantai sendi-se
ndi, saat aku harus benar-benar larut dalam renung, berenang di pulau sepi yang menyaji intuisi hati.

Kali ini dan selamanya bahkan sebelumnya aku rela, kerelaan hidupku bersamamu duhai separuh hatiku, mungkin suatu hari nanti kau tidak menemui kesempurnaan dalam diri, karena aku juga tak merasa demikian selain banyaknya kekurangan padaku.

Selamanya adalah pengucapan doaku meski terkadang dalam diam seribu kata, padamu yang merangkai sejarah tentang kehidupan dan cinta, seperti lembaran diary waktu kita, adalah kenyataan yang tegas bahwa aku dan kamu satu rasa. Selalu aku mencarimu, di seluruh penjuru waktu. Karena aku hanya mau kamu, kata rindu dalam hatiku.

Seketika seperti langit ini luasnya tak terbantah, bahkan di balik keindahannya yang senyap, dan aku terjerat dalam rasa serupa. Di mana, awan yang mencuri pandangan kekasihku? Bagaimana aku menempatkan rasa yang kian buncah saat ketiadaanmu, yang saat ini terbelenggu oleh jarak dan waktu?

Lantas sejenak telapak tanganku menghadap langit serta wajah menghadap bumi, hanya pada-Nya aku berserah: "Ya Robbi, sehingga hari ini hamba tetap bersyukur atas nikmat yang kau beri padaku, ada kenginan terbesar dalam hati yang Engkau mengetahuinya, berilah kekuatan pada pundakku agar mampu membahagiakan orang-orang yang kusayangi. Aamiinn..."

Aku tidak mengatakan yang bahwa aku sedih, kecewa, atau alasan apapun jua selain, aku bahagia mengenalmu. Itu adalah kata ikhlas yang tulus, setelah pemahaman itu tersenyum bahwa dia mengatakan, Tuhan sangat menyayangi tiap-tiap hambanya.

Aku menyayangimu, seperti mana terkadang aku tak sempat memikirkan segala cobaan yang menerpaku. 

to my LOve Choirul.E 

Perjalanan Kehidupan Karena Tuhan

Posted by Unknown Jumat, September 28, 2012, under | No comments




Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

Sahabat Dunia Aksara yang kami hormati.

Akhir perjalanan sudah pasti, sedangkan bekal belum lagi terisi. Maka, jika napas masih berdesah dan mentari masih hangat dirasakan, tak perlu berkeluh kesah meratapi masa lalu yang telah pergi. Tak juga berkhayal melukis langit tiada bertepi. Masa lalu adalah lembaran kertas yang telah terbakar yang tidak meninggalkan apa pun, kecuali kenangan keceriaan atau pahit getirnya pengalaman. Hari kemarin telah berlalu, hari esok belum lagi tentu. Maka, anggap saja hidup kita hanyalah hari ini, agar diri kita sibuk mengisi bekal menuju hari nanti. Kekasih abadi mengetuk nurani, "Hai orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang dipersiapkannya untuk hari esok ...." (59: 18).

Sambil mempersiapkan bekal, seorang yang hatinya berpaut cinta Ilahi akan melepaskan pandangannya sejenak ke masa lalu, membuka album tua yang telah kusam. Bukan untuk berhenti atau terperangkap dalam nostalgia tanpa prestasi, melainkan sebagai penyegar semangat dengan menimba pengalaman membaca sejarah. Sungguh sudah berlalu sunah-sunah Allah untuk menjadi berita pelajaran bagi orang-orang yang beriman. (QS Ali Imran [3]: 137).

Membaca sejarah berarti menimba hikmah untuk dijadikan pedang kelewang menebas segala kebodohan dan kebatilan. Dan sejatinya, cara kita menyikapi sejarah harus bertanya, "Mengapa, bagaimana, dan apa akibatnya? Bukan hanya berhenti pada siapa, kapan, dan di mana?". Kita harus mampu menganalisis dengan bertanya. Mengapa peristiwa itu terjadi? Bagaimana caranya agar hal-hal yang tidak kita inginkan dapat kita hindari? Apa akibat atau risikonya bagi eksistensi dan keberhasilan cita-cita kita? Dengan pendekatan seperti ini, sejarah akan menjadi inspirasi dan motivasi unggul untuk menghasilkan prestasi "ulil al-bab" sebagai bentuk pertanggungjawaban manusia dalam kedudukannya sebagai khalifah fil ardhi (divine vicegerency).

Hanya bangsa yang besar yang memahami makna kesejarahannya. Dan bangsa yang memutus tali kesejarahannya akan lenyap ditelan gelombang peradaban yang tak kenal belas kasihan. Berbekal sejarah, ia tak kenal rasa takut menatap masa depan. Karena bagi dirinya, setiap hari adalah saat terbaik mengerahkan segala potensi meraih prestasi. Hari ini tidak bisa digugat. Sepiring nasi yang terhidang hari ini lebih berarti dari emas permata di hari esok. Ya, hari inilah milikmu. Bukankah ada pepatah indah, "Bekerjalah kamu seakan kamu akan hidup selamanya dan beribadahlah kamu seakan kamu akan mati esok hari."

Karena milikmu hanya ada di hari ini, maka tebarkanlah benih amal manfaat betapa pun esok bekal kiamat tak ada kata henti menikam hasrat. Tetaplah optimistis menanti semburat cahaya mentari. Orang optimis itu sungguh jauh dari sifat berkeluh kesah. Karena, ratapan penyesalan hanya merobek jiwa dan menambah sesaknya dada. Mereka yakin, pada setiap bercak dosa dan nista sesunguhnya selalu ada pintu-pintu pengampunan-Nya. Di setiap penyakit ada obatnya. Di setiap kegagalan ada sukses yang menunggu. Maka tetaplah optimistis.

Ketika Aku Merindukan Sosokmu,

Posted by Unknown Jumat, September 28, 2012, under | No comments



Ketika Aku Merindukanmu, inilah do'a yang selalu kuharap untukmu kepadaNya

“Peringatan Rasulullah: “Bukan termasuk golonganku orang-orang yang merasa khawatir akan terkungkung hidupnya karena menikah kemudian ia tidak menikah.” (HR. Thabrani). “

Apa yang menghimpit saudara kita sehingga MEREKA SANGGUP MENETESKAN AIR MATA. Awalnya adalah KARENA MEREKA MENUNDA APA YANG HARUS DISEGERAKAN, MEMPERSULIT APA YANG SEHARUSNYA DIMUDAHKAN.

Padahal Rasulullah berpesan: “Wahai Ali, ada TIGA PERKARA JANGAN DITUNDA-TUNDA, apabila SHOLAT TELAH TIBA WAKTUNYA, JENAZAH APABILA TELAH SIAP PENGUBURANNYA, dan PEREMPUAN APABILA TELAH DATANG LAKI-LAKI YANG SEPADAN MEMINANGNYA.” (HR Ahmad) ”


~~~~*****~~~~


Ya Allah...

Aku berdo’a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku

Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu

Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi berikutnya di hatinya setelah Engkau dan rasulMu serta kedua orang tuanya

Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu
Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting

Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau

menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya

Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas

Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku

Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku

Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi

Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya


Ya Allah...

Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,

sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu

Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya

Seorang pria yang membutuhkan do'aku untuk kehidupannya

Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya

Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi
sempurna


Ya Allah...

Aku juga meminta,

Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga

Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu

Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdo'a untuknya

Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya

Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan: ”Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna.”

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat

Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan

Aamiin ya Rabbal'alamin...

RENUNGAN INSPIRATIF

Posted by Unknown Jumat, September 28, 2012, under | No comments



Kegagalan adalah pelajaran dari Tuhan yang menegur semua rencana hidupmu. Ketika engkau gagal sesungguhnya Tuhan sedang memberikanmu rencana terbaiknya, jangan takut dengan kegagalan, karena setiap kegagalan adalah mesin yang bisa menghidupkan keberhasilanmu.

Dengan kegagalanmu justru kau bisa melihat “suatu jalan untuk tidak berhasil” dan itu bisa mengajari kehidupan pada orang lain sehingga engkau menjadi pribadi yang bijak.

Ketika kamu jatuh, itu adalah awal kebangkitanmu, tidak ada orang yang jatuh namun tidak bangkit dari jatuhnya.

Hidupmu adalah proses yang bercerita tentang kejatuhan, kebangkitan dan rasa senang. Nikmati saja, dan jangan mengeluhkan pada Tuhan, karena ingat Tuhan sudah memberikan hidup padamu dengan gratis, yang diminta darimu hanyalah kemampuanmu bersabar untuk membentuk kehidupan sesuai dengan kemanusiaanmu.

Ketika engkau merasa salah memilih sesuatu, janganlah mengeluh jalani pilihanmu dengan hati yang gembira. Karena kunci kegembiraan bukan pada pilihanmu tapi pada kegembiraanmu dalam menjalani pilihan apa adanya.

Hidup adalah pemberian dan langkah terbaik ketika kita menerima adalah berterima kasih, ketika kamu berterima kasih pada Tuhan maka kamu akan diberikan kehidupan dengan keindahan warna warni bunga di musim semi.

Janganlah mengeluh karena mengeluh adalah tanda kelemahan jiwa.

Janganlah terlena dengan pujian karena pujian adalah hinaan yang belum terwujud, dan jangan marah oleh hinaan karena dengan hinaan kau sedang mengumpulkan kemuliaan. Bersikaplah biasa saja. Seimbang dan sewajarnya.

Hiduplah dengan selalu tersenyum, jangan kau bangun kehidupanmu dengan rasa marah. Karena apapun yang dimulai dengan rasa marah akan berakhir dengan rasa malu.

Sabtu, 08 September 2012

Nilai Seorang Wanita

Posted by Unknown Sabtu, September 08, 2012, under | No comments

  •  Foto: Jodoh Dan Samudra Kehidupan


Assalammu'alaikum warahmatullah wabarakatuh


Sahabatku, yang ingin segera menikah. Mempersiapkan diri dan memperkokoh keimanan kepada Allah agar diberi kekuatan dan kesabaran adalah bagian yang pale elemental dalam rumah tangga, sebab begitu bertemu dengan jodoh anda bukan berarti segala permasalahan kehidupan berakhir, namun itu titik berangkat.

Berumah tangga bagaikan mengemudi bahtera di tengah samudera luas. Lautan kehidupan seperti tak bertepi, dan medan hamparan kehidupan sering tiba-tiba berubah. Memasuki lembaran baru hidup berkeluarga biasanya dipandang sebagai pintu kebahagiaan. Segala macam harapan kebahagiaan ditumpahkan pada lembaga keluarga. 

Akan tetapi setelah periode impian indah terlampaui orang harus menghadapi realita kehidupan. Sunnah kehidupan ternyata adalah problem Kehidupan kita, tak terkecuali dalam lingkup keluarga adalah problem, problem sepanjang masa. Tidak ada seorangpun yang hidupnya terbebas dari problem, tetapi ukuran keberhasilan hidup justeru terletak pada kemampuan seseorang mengatasi problem. 

Sebaik-baik mukmin adalah orang yang selalu diuji tetapi lulus terus, khiyar al mumin mufattanun tawwabun.(hadis). Problem itu sendiri juga merupakan ujian dari Allah. siapa diantara ,mereka yang berfikir positif, sehingga dari problem itu justeru lahir nilai kebaikan, liyabluwakum ayyukum ahsanu `amala (Q/67:2) liyabluwakum fi matriarch a ta kum (Q/6:165).

Sahabatku yang ingin segera menikah, carilah jodoh dunia akhirat, jodoh yang setia dalam mengarungi samudra kehidupan yang penuh ombak dan badai kehidupan yang menghempas bahtera rumah tangga anda, carilah pasangan yang tangguh, kuat dan kokoh, tahan penderitaan, pasangan yang hanya dengan mengharap keridhaan Allah.

Maka bahtera rumah tangga anda akan bisa mengarungi samudra kehidupan dengan selamat dunia dan akhirat. Bila memang ada niat keinginan sungguh-sungguh untuk mendapatkan jodoh. 

Jangan putus asa, tetaplah berikhitiar memohon kpd Allah maka Allah akan mengirimkan jodoh yg terbaik untuk anda


Ketika engkau bertanya, mengapa aku memilihmu?
aku menjawab ..., karena agamamu
ketika engkau bertanya, cukupkah hanya itu?
aku menjawab .., adakah yang lebih utama dari itu?

Mungkin alasanku terlalu sederhana ...
Namun ku yakin engkau kan tahu, betapa mahal harganya
bahwa hal itu adalah sebuah kebenaran
bahwa alasan itu adalah sebuah kejujuran
bahwa sederhana itu adalah sebuah perjuangan


aku memilihmu tuk menjadi yang halal bagiku
bukan adu gengsi atau mengikuti trend masa kini
bukan untuk jadi pacar atau lebih dari teman
bukan untuk menemaniku jalan-jalan atau makan-makan

engkau mungkin kecewa ...,
engkau mungkin bertanya...,
mengapa aku tak pernah katakan "cinta"?
mengapa aku tak pernah bilang "sayang"?
mengapa kita tak pernah berpegangan tangan?
atau sekedar bertukar pandang ...?

bagiku ...,
wanita sangatlah suci
bukan barang dagangan yang layak dipegang, kemudian dibeli
wanita sangatlah mulia
bukan barang contoh untuk dirasa, kemudian tawar harga

bagiku ...,
wanita punya potensi sholehah
yang harus dijaga oleh siapa saja, tak hanya kedua orang tua
wanita punya hati yang bersih
yang tak boleh ternodai oleh ikatan yang tak resmi

cintaku adalah bukti ...
cintaku adalah ujian ...
cintaku adalah proses ...
Bagaimana aku mencintai Allah, dengan memuliakan wanita
Bagaimana aku mencintai Rasulallah, dengan menjaga nasab umatnya
Bagaimana aku mengamalkan ilmu, tak sekedar membaca atau membicarakannya

Mari memohon kepada Tuhan kita, dengan menjaga wajib kita
Mari bermunajat kepadaNya, di sepertiga malam kita
Mari membaca dan bertanya, Bagaimana kita mengamalkannya
Mari jaga dhohir dan bathin kita, tuk meraih ridlo dan berkah-Nya
Mari bersabar, halalkan segera

Aku teguh memilihmu karena Allah
Aku ikhlas engkau tolak karena Allah
karena aku menyempurnakan agamaku karena Allah
dan aku kembalikan semua, hanya kepada Allah.

khitbah (lamaran) mu adalah bukti cintamu
Ikhtiarmu adalah bukti sayangmu
tunduk pandanganku dan lumpuh ragaku adalah bukti engkau menjagaku
dan aku melakukan semua ini ....
adalah bukti aku ingin menggapai ridlo Tuhanku
bukti aku ingin mendapat syafaat Rasulku,
bersamamu ..