Pages

Sabtu, 29 September 2012

Lembar Kisahku dan Kamu

Posted by Unknown Sabtu, September 29, 2012, under | No comments




Lembar kisah itu adalah kamu. Ketika anak sungai mengalir dalam tubuhmu yang puisi, lalu seketika jiwaku hanyut dalam riaknya yang gemulai. Seperti ranting pepohonan yang memanggil m
usim, dan jatuh tepat di bawah kakimu. Adakah kau dengar desiran suara yang hinggap di antara helai rambutmu yang tersibak?

Kita adalah anak-anak jaman, yang mengukir kisah di antara hamparan ilalang dan batu sungai. Memeluk musim yang sering memuisikan nafas kita. Lalu, serta merta menjadi warna yang mengantarkan senyum pada bibir polos yang merona.

Lembar kenang adalah aku, yang selalu menyapa wajahmu dalam bahasa rindu. Memahatnya di antara puisimu yang teduh, hingga sering aku merasa enggan untuk kembali pulang. Dan, diam-diam aku berdialog pada cercau burung yang selalu mengisahkan kabarmu, sering kutemukan jejakmu yang samar di sana memanggilku lirih dalam balutan waktu. Lantas, aku kembali tergugu. Ternyata aku memang rindu. Pada wajahmu yang purnama dan senyummu seteduh telaga.

Lembar harap adalah kau dan aku. Yang tak pernah putus jika kelak hantaman badai menerpa, mungkin juga puluhan kerikil yang memasang jebak. Dan seperti kita adanya, selalu menamakan itu sebagai peristiwa hidup. Dimana lembar demi lembar adalah cerita. Sepenuhnya tentang kita.

Pernahkah kau tahu, tentang rasa, tentang bahasa, tentang sikap, tentang isyarat, tentang sinyal-sinyal yang keluar sebagai tanda dariku?

Pernahkah kau merasakan ada sepotong harapan dan setetes kerinduan?
pernahkah kau perhatikan ada raut muka mengintai, meluber dengan perasaan
suara-suara yang terpenjara, tersekat di rongga dada
bersembunyi di balik ketidakberanian, menyimpan sebuah perhatian yang mungkin tak kamu sadari dan rasakan

Aku mau menjaga rasa gejolak hati ini sampai kau tahu dan menyadari
aku wanita yang tak pandai bicara
kuhanya mampu ungkapkan rasa lewat patahan aksara sulaman kata
lewat kalimat kuungkap semua yang ingin kuungkap
berharap kau mengerti, merasa apa yang aku rasakan

Andai saja kau tahu tentang rasa hatiku yang lebur hancur berkeping di masalalu?

0 komentar:

Posting Komentar