Pages

Kamis, 15 November 2012

Keikhlasan Dibalas Keindahan

Posted by Unknown Kamis, November 15, 2012, under ,, | No comments




Cuaca hari ini sangat panas. Mbah Sarno terus mengayuh sepeda tuanya menyisir jalan perumahan Condong Catur demi menyambung hidup. Mbah Sarno sudah puluhan tahun berprofesi sebagai tukang sol sepatu keliling. Jika orang lain mungkin berfikir, “Mau nonton apa saya malam ini?” Mbah Sarno cuma bisa berfikir “saya bisa makan atau nggak malam ini?”

Di tengah cuaca panas seperti ini pun terasa sangat sulit baginya untuk mendapatkan pelanggan. Bagi Mbah Sarno, setiap hari adalah hari kerja. Di mana ada peluang untuk menghasilkan rupiah, di situ dia akan terus berusaha. Hebatnya, beliau adalah orang yang sangat jujur. Meskipun miskin, tak pernah sekalipun ia mengambil hak orang lain.

Jam 11, saat tiba di depan sebuah rumah mewah di ujung gang, dia pun akhirnya mendapat pelanggan pertamanya hari ini. Seorang pemuda usia 20 tahunan, terlihat sangat terburu-buru. Ketika Mbah Sarno menambal sepatunya yang bolong, ia terus menerus melihat jam. Karena pekerjaan ini sudah digelutinya bertahun-tahun,dalam waktu singkat pun ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya.

“Wah, cepat sekali. Berapa Pak?”

“5000 Rupiah, Mas.”

Sang pemuda pun mengeluarkan uang seratus ribuan dari dompetnya. Mbah Sarno jelas kaget dan tentu ia tidak punya uang kembalian sama sekali apalagi sang pemuda ini adalah pelanggan pertamanya hari ini.

“Wah, Mas gak ada uang pas ya?”

“Nggak ada Pak, uang saya tinggal selembar ini, belum dipecah Pak.”

“Maaf Mas, saya nggak punya uang kembalian.”

“Waduh, repot juga kalo gitu. Ya sudah saya cari dulu sebentar Pak, ke warung depan.”

“Udah Mas nggak usah repot-repot. Mas bawa dulu saja. Saya perhatikan mas lagi buru-buru. Lain waktu saja Mas, kalau kita ketemu lagi.”

“Oh, syukurlah kalo gitu. Ya sudah makasih ya, Pak.”

Jam demi jam berlalu dan tampaknya ini hari yang tidak menguntungkan bagi Mbah Sarno. Dia cuma mendapatkan 1 pelanggan dan itupun belum membayar. Ia terus menanamkan dalam hatinya, “Ikhlas. Insya Allah akan dapat gantinya.”

Waktu menunjukkan pukul 3 lebih, ia pun menyempatkan diri shalat Ashar di masjid depan lapangan bola sekolah. Selesai shalat ia berdoa.

“Ya Allah, izinkan aku mencicipi secuil rezekimu hari ini. Hari ini aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendak-Mu.”

Selesai berdoa panjang, ia pun bangkit untuk melanjutkan pekerjaannya. Saat ia akan menuju sepedanya, ia kaget karena pemuda yang tadi siang menjadi pelanggannya telah menunggu di samping sepedanya.

“Wah, kebetulan kita ketemu di sini, Pak. Ini bayaran yang tadi siang Pak.”

Kali ini pemuda tadi tetap mengeluarkan uang seratus ribuan. Tidak hanya selembar, tapi 5 lembar.

“Loh, loh mas? Ini mas belum mecahin uang ya? Maaf mas saya masih belum punya kembalian. Ini juga kok 5 lembar mas. Ini nggak salah ngambil mas?”

“Sudah Pak, terima saja. Kembaliannya, sudah saya terima tadi, Pak. Hari ini saya tes wawancara. Telat 5 menit saja saya sudah gagal Pak. Untung Bapak membiarkan saya pergi dulu. Insya Allah minggu depan saya berangkat ke Prancis, Pak. Saya mohon doanya, Pak.”

“Tapi ini terlalu banyak, Mas.”

“Saya bayar sol sepatu cuma Rp 5000 Pak. Sisanya untuk membayar kesuksesan saya hari ini dan keikhlasan Bapak hari ini.”

Tuhan punya cara tersendiri dalam menolong hamba-hamba-Nya yang mau berusaha dalam kesulitannya. Dan kita tidak akan pernah tahu kapan pertolongan itu tiba.

Sahabat Dunia Aksara...
Keikhlasan akan dibalas dengan keindahan. Kesuksesan akan menyertai keikhlasan dan rasa syukur.

0 komentar:

Posting Komentar