Pages

Senin, 12 November 2012

Tentang Ejakulasi Dini

Posted by Unknown Senin, November 12, 2012, under , | No comments


Selain impotensi, permasalahan pria untuk urusan seksual adalah ejakulasi dini. Pada ejakulasi dini, ketidakharmonisan bahkan disebabkan karena ketidakpuasan pada kedua belah pihak. Pria yang mengalami ejakulasi dini merasa tidak puas karena hubungan seksual berlangsung sangat singkat di luar kehendaknya. Walaupun dapat mencapai orgasme, pria yang mengalami ejakulasi dini juga merasa sangat kecewa karena tidak mampu memberikan kepuasan seksual kepada pasangannya. Sebenarnya banyak pria yang pada awalnya tidak menyadari bahwa gejala ejakulasi dini yang dialaminya merupakan bagian dari gangguan seksual.


Pengertian ejakulasi dini sendiri bermacam-macam tergantung para ahli yang mengemukakan. Namun di antara berbagai macam pengertian dapat disimpulkan bahwa ejakulasi dini berarti ketidakmampuan mengontrol ejakulasi sehingga terjadi dalam waktu singkat yang tidak sesuai dengan keinginannya. Berdasar angka kejadian, pria dengan disfungsi ereksi (impotensi) pada umumnya mengalami ejakulasi dini. Sebaliknya, pria dengan ejakulasi dini pada akhirnya dapat mengalami disfungsi ereksi.


Penyebab ejakulasi dini antara lain:


- Kurangnya kadar serotonin


Dalam otak manusia ada zat bernama serotonin yang berfungsi untuk mengatur terjadinya ejakulasi. Serotonin disalurkan dari neurotransmitter di otak untuk menghambat ejakulasi. Oleh karena itu, jika kadar serotonin kurang atau tidak cukup, hal ini dapat menyebabkan ejakulasi yang terlalu cepat.


- Gangguan pada sistem saraf


Saraf sangat berperan dalam pengaturan semua mekanisme tubuh. Jika tidak optimal juga menyebabkan tubuh tidak dapat mengendalikan mekanisme ejakulasi, yang mengakibatkan disfungsi ereksi dan ejakulasi dini (yang mana kedua hal ini saling berhubungan).


- Faktor psikologis


Misalnya pada pasangan yang baru menikah, biasanya masih gelisah saat berhubungan dan mungkin terlalu banyak stimulasi/rangsangan, sehingga ejakulasi terlalu cepat terjadi. Hal ini wajar dan akan pelan-pelan berkurang sendiri seiring dengan berjalannya waktu. Penyebab psikologis lainnya antara lain stres yang berkepanjangan sehingga tidak bisa rileks, ingin cepat selesai ketika melakukan hubungan seksual, perasaan bersalah (guilt), karena adanya persoalan antara kedua pasangan, adanya perasaan tidak menyenangkan terhadap pasangan, bahkan ada juga karena ada rasa takut terhadap wanita, dan sebagainya.



Tingkatan ejakulasi dini:

- Ringan: Ejakulasi terjadi setelah beberapa kali penetrasi/gesekan singkat.

- Sedang: Ejakulasi terjadi setelah penis masuk ke vagina.

- Berat: Ejakulasi terjadi begitu penis menyentuh (atau bahkan sebelum menyentuh) vagina bagian luar.


Apapun jenis/tingkatan ejakulasi dini yang dialami, baik pria maupun wanita akan merasa tidak puas karena ejakulasi terjadi dalam waktu sangat singkat di luar kehendak sehingga hubungan seksual harus berakhir dan mengakibatkan hubungan seksual berlangsung tidak harmonis.


Cara mengatasi masalah ejakulasi dini dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu sex therapy dan melalui obat-obatan pengontrol serotonin. Namun yang lebih dianjurkan adalah sex therapy, karena obat-obatan pengontrol serotonin mempunyai efek samping.


Sex therapy untuk mengatasi masalah ejakulasi dini dilakukan dengan bantuan istri. Langkah-langkahnya sebagai berikut:


1. Istri melakukan masturbasi terhadap suami yang menderita ejakulasi dini dengan posisi suami berbaring terlentang, sampai suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi.


2. Pada saat suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi, istri melakukan penekanan pada penis dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah, selama beberapa detik untuk menghambat terjadinya ejakulasi.


3. Istri melakukan masturbasi terhadap suami sampai terjadi ereksi yang cukup, lalu segera memasukkannya ke dalam vagina dalam posisi istri di atas tanpa melakukan gerakan. Bila suami merasa akan ejakulasi, istri segera mengangkat tubuhnya dan melakukan penekanan pada penis seperti pada langkah kedua. Selanjutnya rangsangan dengan masturbasi diulang lagi, dan dilanjutkan dengan hubungan seksual seperti di atas.


4. Dilakukan setelah beberapa hari melakukan latihan di atas. Pada langkah ini, suami diizinkan melakukan tekanan untuk mempertahankan ereksinya selama melakukanhubungan seksual dengan posisi istri di atas.


5. Dilakukan bila suami sudah lebih mampu mengontrol ejakulasi. Pada langkah ini pasangan dapat melakukan hubungan seksual dengan posisi samping. Kalau dengan posisi ini suami mampu menahan ejakulasi, maka hubungan seksual dapat dilakukan dalam posisi suami di atas.


Latihan tersebut diharapkan tetap dilakukan selama 6-12 bulan setelah itu, dan kapan saja diperlukan. Tetapi cara ini tidak selalu mudah dilakukan karena beberapa kendala:

- Ketertutupan pihak pria terhadap istrinya.

- Tiadanya komunikasi dan kerjasama suami istri dalam masalah seksual.

- Perasaan enggan atau malas untuk melakukan latihan karena harus membuang waktu dan dianggap tidak praktis.



Selain di atas, senam atau latihan kegel juga bisa dilakukan oleh pria. Kegel dikenal sebagai latihan otot-otot panggu untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual. Kegel adalah suatu latihan untuk menguatkan otot dasar panggul Pubococcygeus (PC) atau Pelvic Floor Muscle. Otot PC disebut juga 'otot seksual' karena mendukung vagina, penis, uterus, rectum dan bagian tubuh lain yang terkait fungsi seksual seperti orgasme dan ejakulasi baik pada wanita maupun pria. Untuk menemukan lokasi otot PC, Anda dapat menghentikan urine saat Anda buang air kecil, yaitu terletak di bagian bawah penis dekat anus. Cobalah berhenti/tahan buang air kecil sampai tiga kali sehingga Anda dapat menentukan posisi otot-otot PC tersebut. Caranya dengan mengencangkan otot-otot tersebut sebanvak 10 kali dan mengendorkannya 10 kali setiap hari, dalam tempo satu hingga satu setengah bulan, secara otomatis Anda akan menjadi terbiasa untuk menunda ejakulasi.


Semoga bermanfaat.


Salam,


(dr. Jonathan "9")

0 komentar:

Posting Komentar