Menurut peneliti, risiko ini disebabkan karena shift kerja malam dan
paparan asap rokok di tempat kerja yang membuat wanita menjadi perokok
pasif. Wanita yang bekerja 10 tahun di pabrik atau tempat kerja dengan
bahan kimia beracun memiliki risiko kanker payudara hingga 42 persen
lebih tinggi.
Hasil tersebut diketahui melalui pengamatan terhadap 1.000 wanita
yang memiliki kanker payudara dengan 1.147 wanita yang tidak terkena
kanker payudara di Kanada.
Industri seperti kasino, pertanian, bar, tempat berjudi, manufaktur
otomotif dan plastik, serta pabrik makanan kemasan menggunakan
bahan-bahan kimia yang bisa mempengaruhi hormon para pekerjanya.
Risiko terkena kanker payudara meningkat hingga dua kali lipat pada
wanita yang bekerja pada pabrik plastik dan makanan kemasan. Risiko
bahkan bisa mencapai kali lipat pada wanita yang belum mengalami
menopause.
Wanita yang bekerja pada industri otomotif dan berurusan dengan metal
dan besi memiliki risiko terkena kanker payudara 73 persen lebih
tinggi. Sementara wanita yang bekerja di bidang pertanian dan sering
terkena paparan pestisida memiliki risiko 36 persen lebih tinggi.
"Banyak wanita dalam penelitian ini yang terkena paparan bahan kimia
di tempat kerja. Mengetahui faktor risiko dalam pekerjaan terhadap
kanker payudara adalah masalah global," jelas Profesor Andrew Watterson
dari University of Stirling's Occupational and Environmental Health,
seperti dilansir oleh Daily Mail (19/11).
Meski begitu para ahli menjelaskan bahwa penelitian ini masih relatif
kecil dan membutuhkan tambahan informasi mengenai tingkat paparan bahan
kimia berbahaya.
0 komentar:
Posting Komentar