Puisi yang kutulis adalah nyanyian
ketika senyum mulai kusunggingkan
adalah pesona yang tak pernah menghilang
Seperti kepak sayap camar yang tak pernah lelah
Ketika aku berani bermimpi
adalah sesuatu yang menakjubkan
sehingga hari-hariku berubah jadi puisi
membelah kelam malam
memecah siang
Telah kuukir kalimat yang dalam
dari perasaanku yang tak lagi bersekat
antara benci dan pesona
antara putih dan keabuannya rasa
menyatu
Beribu perasaan bercampur haru bahagia
aku temukan kau dalam serpih cahaya
dalam gerik itu sudah tak lagi rahasia
kenapa cinta itu masih selalu ada
Kini angin tergopoh pada hujan
ketika awan mulai patuh
sehingga tersamar warna asli
putihnya menjadi keabuan
Akhirnya, sampailah pada koma panjang
dan kau datang setelah seminggu berselang
sedang mencari titian kau bilang
namun aku sedang berhemat bicara
diam
adalah putih harapan, birunya mendebarkan..
meski daratan kelabu berkabut
berkas mentari telah membelah
sejauh jangkau pandang
terang
yang kusuka, kau selalu menabur senyum
Ketika semua terbungkam terkulum
meski tak kutemukan segenggam kata pun
namun aku, berkata pada hidup
: kau adalah tinta yang butuh berlembar-lembar kertas
dan tak akan membiarkannya kosong
Seperti kepak sayap camar yang tak pernah lelah
Ketika aku berani bermimpi
adalah sesuatu yang menakjubkan
sehingga hari-hariku berubah jadi puisi
membelah kelam malam
memecah siang
Telah kuukir kalimat yang dalam
dari perasaanku yang tak lagi bersekat
antara benci dan pesona
antara putih dan keabuannya rasa
menyatu
Beribu perasaan bercampur haru bahagia
aku temukan kau dalam serpih cahaya
dalam gerik itu sudah tak lagi rahasia
kenapa cinta itu masih selalu ada
Kini angin tergopoh pada hujan
ketika awan mulai patuh
sehingga tersamar warna asli
putihnya menjadi keabuan
Akhirnya, sampailah pada koma panjang
dan kau datang setelah seminggu berselang
sedang mencari titian kau bilang
namun aku sedang berhemat bicara
diam
adalah putih harapan, birunya mendebarkan..
meski daratan kelabu berkabut
berkas mentari telah membelah
sejauh jangkau pandang
terang
yang kusuka, kau selalu menabur senyum
Ketika semua terbungkam terkulum
meski tak kutemukan segenggam kata pun
namun aku, berkata pada hidup
: kau adalah tinta yang butuh berlembar-lembar kertas
dan tak akan membiarkannya kosong
0 komentar:
Posting Komentar