Pages

Sabtu, 13 Oktober 2012

ASTROLOGI

Posted by Unknown Sabtu, Oktober 13, 2012, under | No comments


Ilmu perbintangan telah ada sejak ribuan tahun silam. Bangsa Babylonia dipercaya sebagai bangsa pertama yang menggunakan ilmu perbintangan seb
agai Ilmu Astrologi. Pada awal kehadiran Astrologi, ada lebih dari dua belas rasi bintang yang akan digunakan sebagai zodiak, tetapi hanya dipertahankan dua belas rasi bintang sesuai dengan jumlah bulan pada penanggalan matahari. Nama yang dipergunakan bangsa Babylonia untuk kedua belas zodiak tersebut adalah Pisces, Spica, Praesepe, Pleiades, Gemini, Capricornus, Aquarius, Sagitarius, Libra, Scorpio, Leo dan Aries.

Jika sekarang Anda lebih mengenal Pisces, Virgo, Taurus, Cancer, Gemini, Capricorn, Aquarius, Sagitarius, Libra, Scorpio, Leo dan Aries, bangsa Yunani yang memiliki peran disini. Mereka mengubah nama zodiak yang diberikan bangsa Babylonia menjadi nama lain yang berhubungan dengan Dewa atau kisah pahlawan-pahlawan Yunani. Bangsa Yunani percaya bahwa setiap kisah pada nama-nama rasi bintang akan berpengaruh pada kehidupan seseorang. Nama-nama ini tentunya lebih kita kenal dibandingkan nama yang diberikan bangsa Babylonia.

Belakangan, kita dihebohkan dengan penambahan satu zodiak baru dalam ilmu Astrologi. Nama zodiak baru itu adalah Ophiuchus. Zodiak yang semula berjumlah 12 berubah menjadi 13. Terjadi pergeseran pada beberapa tanggal yang menyebabkan beberapa orang berganti zodiak. Mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana bisa hal itu terjadi, karena ilmu Astrologi telah ada sejak ribuan tahun silam.

Ophiuchus, nama rasi bintang ini tidak muncul begitu saja. Bangsa Babylonia telah mengenal Ophiuchus sebagai salah rasi bintang yang akan dimasukkan pada jajaran zodiak, tetapi nama Ophiuchus dihilangkan karena hanya 12 rasi bintang yang dipakai. Jika sekarang nama Ophiuchus muncul kembali dan menjadi perdebatan apakah akan digabungkan bersama 12 zodiak yang telah ada, ini disebabkan oleh temuan Astronom bahwa rasi bintang Ophiuchus terlihat semakin jelas. Tanpa bantuan alat Astronomi sekalipun, Anda bisa melihat rasi bintang ini sejelas 12 rasi bintang yang telah masuk dalam daftar zodiak. Namun hingga saat ini, ahli Astrologi belum mencapai kesepakatan apakah Ophiuchus akan menjadi rasi bintang ke 13 dan menggeser beberapa tanggal kelahiran.


Perbedaan Astronomi dan Astrologi

Dua nama ini hampir mirip, kajian ilmunya juga hampir sama, tetapi ada perbedaan di antara keduanya. Astronomi atau dikenal dengan ilmu bintang adalah ilmu yang mempelajari dan mengamati kejadian, wujud fisik di luar Bumi. Dalam hal ini adalah pergerakan benda-benda luar angkasa seperti planet, satelit, komet dan lain sebagainya. Sedangkan ilmu Astrologi adalah ilmu yang menerjemahkan pergerakan benda-benda langit menjadi sesuatu yang berhubungan karakteristik manusia. Sejalan dengan perkembangannya, ilmu Astrologi dipercaya bisa membuka rahasia peruntungan dan nasib manusia. Mulai dari kesehatan, keuangan, percintaan dan lain sebagainya.

Seiring dengan munculnya berbagai agama seperti Kristen, Muslim, Yahudi dan lain-lain, ilmu astrologi turunan bangsa Babilonia kuno ini ditakuti akan mencampur ke agama-agama tersebut karena ilmu ini tidak didasarkan pada teori ilmu pengetahuan. Selain itu ditakutkan ilmu ini akan membawa pengaruh musrik yang menyebabkan orang tidak lagi percaya pada Tuhan dan berpaling dari ajaran berbagai agama tersebut. Oleh karena itu Astrologi sempat ditentang dan prakteknya dilakukan dengan sembunyi-sembunyi hingga akhirnya dapat diterima khalayak ramai pada jaman modern.

Teori Astrologi yang menempatkan bumi sebagai pusat dari alam semesta kemudian disanggah oleh Coppernicus yang memberikan bukti bahwa bumilah yang sesungguhnya mengelilingi matahari dan mataharilah yang menjadi pusat alam semesta. Inilah tonggak berdirinya ilmu astronomi yang kemudian disambut oleh masyarakat sedunia. Ilmu astrologi memberikan sumbangsih yang besar kepada perkembangan ilmu dunia dan menginspirasi beberapa ilmuwan seperti Pythagoras, Plato, Aristotle, Galen, Paracelsus, Girolamo Cardan, Nicholas Copernicus, Galileo Galilei, Tycho Brahe, Johannes Kepler, Carl Jung dan lain sebagainya.

Dari sinilah pula ilmuwan-ilmuwan dunia berhasil menemukan rahasia alam semesta dari skema bumi yang mengorbit matahari, teori heliosentris, dinamika langit dan hukum gravitasi, hingga berbagai temuan fisika dan ilmu pengetahuan yang kita pelajari hingga sekarang. Astrologi dan pembacaan horoskop tidaklah selalu merugikan dan dituding sebagai barang haram, namun di balik itu semua ilmu astrologi menyimpan rahasia-rahasia dunia yang menanti untuk dikuak oleh para manusia.

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Blog Archive