![]()  | 
Ketika
 Raja Louis XVI digulingkan dari takhtanya dan dijebloskan ke dalam 
penjara, puteranya yang merupakan pangeran penerus takhta kerajaan 
diculik oleh orang-orang yang mengkudeta kerajaan. 
Sang
 pangeran dihadapkan pada hal-hal yang paling menjijikan secara moral. 
Mereka pikir, jika sang pangeran terpengaruh pada godaan duniawi maka ia
 tidak akan bisa mencapai takdirnya sebagai raja.
Setiap
 hari, sang pangeran disuguhi berbagai makanan yang mewah yang jumlahnya
 sangatlah banyak, minuman anggur, para pelacur yang sangat erotis, 
bahkan kata-kata jorok dan kasar yang tidak layak diucapkan oleh 
bangsawan seperti dia.
Hari
 berganti hari, hingga akhirnya setelah enam bulan, mereka menyerah. 
Sang pangeran ternyata tidak tergoda sedikit pun terhadap godaan dunia. Mereka
 pun bertanya kenapa sang pangeran begitu teguh. Sang pangeran berujar, 
”Aku tidak mungkin melakukan hal-hal menjijikan seperti itu, karena 
sejak dilahirkan Aku telah ditakdirkan sebagai seorang raja“.
Kita
 harus mempunyai keteguhan dalam mempertahankan impian kita. Tidak dapat
 dimungkiri bahwa perjalanan menuju ke tangga sukses penuh onak dan 
duri. 
Lantas
 bagaiamana kita bisa memiliki keteguhan? Yang terpenting kita harus 
mempunyai paradigma atau citra diri yang positif kepada diri kita. 
Siapakah kita? Apa takdir kita di dunia ini?
Diri Anda andalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. Takdir
 Anda adalah mengabdikan dirinya. Menyerukan namanya di dunia ini. 
Apapun impian Anda, berjuanglah atas nama Dia. Maka, rintangan apapun 
tidak akan bisa menghalangi Anda.
Jika
 Dia hendak mengangkat Anda, tidak ada seorang pun yang bisa menjatuhkan
 Anda. Begitupun jika Dia hendak menjatuhkan Anda, maka tak seorang pun 
di dunia ini yang bisa mengangkat Anda.



0 komentar:
Posting Komentar